Remaja di Sebuah Desa Menderita Penyakit Aneh yang Merontokkan Giginya

TugasAkhirNews (11/05/2016) - Remaja berinisial AR (18) yang tinggal di sebuah desa terpencil di kaki Gunung Raung menderita penyakit aneh yang merontokkan semua giginya. Saat ditemui TugasAkhirNews pada hari selasa kemarin, remaja ini mengaku tidak merasakan apapun mengenai penyakitnya.

"Semuanya baik-baik saja. saya tidak pernah merasakan apapun waktu itu," jawabnya lesuh.

Namun saat malam hari tiba, AR merasakan ada yang aneh dengan dirinya. Mulutnya terasa aneh dan agak sakit. AR pun memberitahukan hal tersebut kepada ibunya.

"Saat itu, saya langsung memberitahu ibu saya. tapi ibu juga tidak tahu mengapa. akhirnya ibu saya hanya menyuruh saya untuk sikat gigi," tuturnya.

Saat itu juga AR segera melaksanakan perintah ibunya. Namun saat dia sikat gigi, mulutnya malah semakin sakit. Lalu satu persatu giginya terlepas begitu saja tanpa ada sebab yang pasti. AR pun segera dilarikan ke rumah sakit oleh ibunya. Dokter yang memeriksa AR sangat kebingungan dengan yang dialami AR.

AR saat diperiksa oleh Dokter

"Saya tidak tahu penyebab pastinya. Ini adalah kasus baru dalam dunia kedokteran. Kemungkinan besar dikarenakan adanya kanker yang bersarang di gusinya. Tapi kami masih menunggu hasil dari laboratorium yang akan keluar lusa. Siapa tahu, kasus ini hanya merupakan efek dari penebalan karang gigi yang memang berpotensi merapuhkan email gigi. Untuk itu, selama menunggu hasil lab, saya menyarankan dia (AR) untuk berkumur dengan Listerine dan menambahkan Sensodyne pada sarapan paginya," ujar Dokter saat diwawancarai TugasAkhirNews.

AR yang mengetahui hal tersebut sempat mengalami depresi berat. Mengalami kerontokan gigi pada usia 18 tahun jelas bukan sesuatu yang lazim.

"Saya saat itu sempat depresi berat. Bahkan saya juga sempat mengamuk di Rumah Sakit. Ibu saya dan para dokter pun berusaha menenangkan saya, tapi semuanya sia-sia. Untunglah saat itu juga saya langsung bangun." ucap AR sambil tersenyum.

Penyakit yang dialami AR memang sangat berbahaya. Namun untunglah AR segera terbangun dari tidurnya. Kemudian diapun menyadari bahwa semua itu hanya mimpi. (Tyo)